Senin, 16 Juli 2012
makalh farmakalogi ttg prednison
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Isolasi dan identifikasi struktur pertama dari
prednison dan prednisolon dilakukan pada tahun 1950 oleh Arthur Nobile.
Sintesis layak secara komersial pertama prednison dilakukan pada tahun 1955 di
laboratorium Schering Corporation, yang kemudian menjadi Schering -Plough Corporation , oleh Arthur Nobile dan rekan kerja. Mereka
menemukan bahwa kortison dapat mikrobiologis
teroksidasi menjadi prednison oleh simpleks bakteri Corynebacterium
Proses yang sama digunakan untuk mempersiapkan. prednisolon dari hidrokortison .Kegiatan
adrenocorticoid ditingkatkan senyawa ini lebih kortison dan hidrokortison
ditunjukkan pada tikus. Prednison dan prednisolon diperkenalkan pada tahun 1955
oleh Schering dan Upjohn, di bawah nama merek Meticorten dan Delta-Cortef,
masing-masing. Obat-obatan resep sekarang tersedia dari sejumlah produsen
obat-obatan generik.
1.2.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini
yaitu untuk mendapatkan gambaran mengenai defenisi prednison, sifat fisika,
indikasi, kontraindikasi, interaksi obat, efek samping, dosis, cara pemberian,
lama pemberian, farmakologi, farmakodinamik, dll.
1.3.
Ruang
Lingkup Permasalahan
·
Apa itu prednison ?
·
Bagaimana aturan obat ini akan digunakan
?
·
Apa efek samping obat ini ?
·
Apa indikasi dan kontra indikasi nya ?
·
Bagaimana interaksi prednison dengan
obat lain ?
·
Bagaimana segi farmakologi dan
farmakodinamik nya ?
·
Dll.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sifat
fisika kimia
Rumus bangun :
Nama kimia :
17,21-Dihidroksipregna-1,4-diena-3,11,20-trion
Sinonim :Prednisonum,
Deltasone, Liquid Pred, Orasone, Adasone, Deltacortisone
Rumus molekul :
C21H26O5
Berat molekul
: 358,43 gr/mol
Pemerian :
Serbuk hablur putih atau praktis putih, tidak berbau; melebur pada suhu 230°C disertai peruraian
Susut pengeringan :
Tidak lebih dari 1,0%, lakukan pengeringan pada suhu 105°C selama 3 jam
Kelarutan :
Sangat sukar larut dalam air, sukar larut dalam etanol, dalam kloroform, dalam dioksan dan dalam metanol.
Toleransi dalam 30
menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q) C21H26O5
dari jumlah yang tertera pada etiket (Dirjen POM,1995).
2.2. Tentang prednison
Prednisone adalah glukokortikoid prodrug
yang diubah oleh 11beta-hidroksisteroid dehidrogenase dalam hati ke dalam bentuk
aktif, prednisolon.
Hal ini digunakan untuk mengobati penyakit radang tertentu (seperti reaksi
alergi yang parah) dan (pada dosis tinggi) beberapa jenis kanker, tetapi
memiliki banyak efek samping yang signifikan. Hal ini biasanya diambil secara
lisan namun dapat disampaikan oleh suntikan intramuskular
atau injeksi intravena .
Senyawa steroid adalah senyawa golongan lipid yang memiliki stuktur kimia
tertentu yang memiliki tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana.
Suatu molekul steroid yang dihasilkan secara alami oleh korteks adrenal tubuh
dikenal dengan nama senyawa kortikosteroid. Kortikosteroid sendiri digolongkan
menjadi dua berdasarkan aktifitasnya, yaitu glukokortikoid dan
mineralokortikoid. Glukokortikoid memiliki peranan pada metabolisme glukosa,
sedangkan mineralokortikosteroid memiliki retensi garam.
Pada manusia, glukortikoid alami yang utama adalah kortisol atau
hidrokortison, sedangkan mineralokortikoid utama adalah aldosteron. Selain
steroid alami, telah banyak disintetis glukokortikoid sintetik, yang termasuk
golongan obat yang penting karena secara luas digunakan terutama untuk pengobatan
penyakit-penyakit inflasi. Contoh antara lain adalah deksametason, prednison,
metil prednisolon, triamsinolon dan betametason (Ikawati, 2006).
Kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintetis protein.
Molekul hormon memasuki sel melewati membran plasma secara difusi pasif. Hanya
di jaringan target hormon ini bereaksi dengan reseptor protein yang spesifik
dalam sitoplasma sel dan membentuk kompleks reseptor-steroid. Kompleks ini
mengalami perubahan komformasi, lalu bergerak menuju nukleus dan berikatan
dengan kromatin.
Ikatan ini menstimulasi
transkripsi RNA dan sintetis protein spesifik. Induksi sintetis protein ini
yang akan menghasilkan efek fisiologik steroid (Darmansjah, 2005). Menurut
Theodorus (1994) tentang indikasi, kontra indikasi, interaksi obat, efek
samping dari penggunaan prednison yaitu:
Indikasi :Insufisiensi
adrenal, nefrotik sindrom, penyakit kolagen, asma bronchial, penyakit jantung,
reumatik, leukemia limfositik, limfoma, edema serebral, konjungtifitis
alergika, otitis eksterna, penyakit kulit.
Kontra indikasi :Infeksi
jamur sistemik, hipersensitifitas, hati-hati pemberian pada penderita colitis
ulserasif, insufisiensi ginjal, hipertensi, infeksi pirogenik
Interaksi obat :Fenitan,
fenobarbital, efedrin, rifampin, meningkatkan bersihan obat ini. Merubah respon
anti koagulan bila diberi bersama, kejadian hiperkakemia meningkat bila diberi
bersama diuretika hemat kalsium.
Efek samping
:Mual, penurun berat badan, jerawat, lemah, menipisnya tulang, retensi cairan,
ulkus reptikum, bingung.
2.3. Dosis, Cara Pemberian dan Lama
Pemberian
Prednison
adalah kortikosteroid sintetik yang umum diberikan per oral, tetapi dapat juga
diberikan melalui injeksi intra muskular (im, iv), per nasal, atau melalui
rektal. Dosis awal sangat bervariasi, dapat antara 5 – 80 mg per hari,
bergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit serta respon pasien
terhadap terapi. Tetapi umumnya dosis awal diberikan berkisar antara 20 – 80 mg
per hari. Untuk anak-anak 1 mg/kg berat badan, maksimal 50 mg per hari.
Dosis harus dipertahankan atau disesuaikan, sesuai dengan respon yang
diberikan. Apabila terapi prednison diberikan lebih dari 7 hari, dapat terjadi
penekanan fungsi adrenal, artinya tubuh tidak dapat mensintesis kortikosteroid
alami dan menjadi tergantung pada prednison yang diperoleh dari luar.
Oleh sebab
itu jika sudah diberikan lebih dari 7 hari, penghentian terapi prednison tidak
boleh dilakukan secara tiba-tiba, tetapi harus bertahap dan perlahan-lahan.
Pengurangan dosis bertahap ini dapat dilakukan selama beberapa hari, jika
pemberian terapinya hanya beberapa hari, tetapi dapat memerlukan
berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan jika terapi yang sudah diberikan
merupakan terapi jangka panjang. Penghentian terapi secara tiba-tiba dapat
menyebabkan krisis Addisonian, yang dapat membawa kematian. Untuk pasien yang
mendapat terapi kronis, dosis berseling hari kemungkinan dapat mempertahankan
fungsi kelenjar adrenal, sehingga dapat mengurangi efek samping ini. Pemberian
prednison per oral diabsorpsi dengan baik. Prednison dimetabolisme di dalam
hati menjadi prednisolon, hormon kortikosteroid yang aktif.
2.4. Farmakologi
Efek
utamanya sebagai glukokortikoid. Glukokortikoid alami (hidrokortison dan
kortison), umumnya digunakan dalam terapi pengganti (replacement therapy) dalam
kondisi defisiensi adrenokortikal. Sedangkan analog sintetiknya (prednison)
terutama digunakan karena efek imunosupresan dan anti radangnya yang kuat.
Glukokortikoid menyebabkan berbagai efek metabolik. Glukokortikoid bekerja
melalui interaksinya dengan protein reseptor spesifik yang terdapat di dalam
sitoplasma sel-sel jaringan atau organ sasaran, membentuk kompleks
hormon-reseptor.
Kompleks
hormon-reseptor ini kemudian akan memasuki nukleus dan menstimulasi ekspresi
gen-gen tertentu yang selanjutnya memodulasi sintesis protein tertentu. Protein
inilah yang akan mengubah fungsi seluler organ sasaran, sehingga diperoleh,
misalnya efek glukoneogenesis, meningkatnya asam lemak, redistribusi lipid,
meningkatnya reabsorpsi natrium, meningkatnya reaktivitas pembuluh terhadap zat
vasoaktif , dan efek anti radang.
2.5. Farmakodinamik kortikosteroid
Pada waktu
memasuki jaringan, glukokortikoid berdifusi atau ditranspor menembus sel
membran dan terikat pada kompleks reseptor sitoplasmik glukokortikoid
heat-shock protein kompleks. Heat shock protein dilepaskan dan kemudian
kompleks hormon reseptor ditranspor ke dalam inti, dimana akan berinteraksi
dengan respon unsur respon glukokortikoid pada berbagai gen dan protein
pengatur yang lain dan merangsang atau menghambat ekspresinya. Pada keadaan
tanpa adanya hormon, protein reseptor dihambat dari ikatannya dengan DNA; jadi
hormon ini tidak menghambat kerja reseptor pada DNA. Perbedaan kerja
glukokortikoid pada berbagai jaringan dianggap dipengaruhi oleh protein
spesifik jaringan lain yang juga harus terikat pada gen untuk menimbulkan
ekspresi unsur respons glukokortikoid utama. Selain itu, glukokortikoid
mempunyai beberapa efek penghambatan umpan balik yang terjadi terlalu cepat
untuk dijelaskan oleh ekspresi gen. Efek ini mungkin diperantarai oleh
mekanisme nontranskripsi.
2.6.
Ketergantungan
Adrenal penekanan akan mulai terjadi jika prednison diambil
selama lebih dari tujuh hari. Akhirnya, hal ini dapat menyebabkan tubuh untuk
sementara kehilangan kemampuan untuk memproduksi kortikosteroid alami (terutama
kortisol), yang menghasilkan ketergantungan pada prednison. Untuk alasan ini,
prednison tidak boleh tiba-tiba berhenti jika diambil selama lebih dari tujuh
hari, bukan, dosis harus dikurangi secara bertahap. Proses menyapih mungkin
selama beberapa hari, jika kursus prednison yang pendek, tetapi dapat
berlangsung beberapa minggu atau bulan jika pasien sudah memakai pengobatan
jangka panjang. Penarikan tiba-tiba dapat mengakibatkan krisis Addisonian . Bagi mereka pada terapi kronis, alternatif-hari
dosis dapat mempertahankan fungsi adrenal dan dengan demikian mengurangi efek
samping.
Glukokortikoid
bertindak untuk menghambat umpan balik dari kedua hipotalamus , penurunan
corticotropin-releasing hormone [CRH], dan corticotrophs di hipofisis anterior kelenjar, penurunan jumlah hormon adrenokortikotropik [ACTH]. Untuk alasan ini,
obat-obatan analog glukokortikoid seperti prednison down-mengatur sintesis
alami glukokortikoid. Mekanisme ini menyebabkan ketergantungan dalam waktu
singkat dan bisa sangat berbahaya jika obat yang ditarik terlalu cepat. Tubuh
harus memiliki waktu untuk memulai sintesis CRH dan ACTH dan untuk kelenjar
adrenal untuk mulai berfungsi normal lagi.
2.7. Peringatan-perhatian :
-
Hindari penghentian pemberian secara tiba-tiba pada pemakaian jangka panjang.
-
Hati-hati pemakaian pada anak-anak yang masih dalam pertumbuhan.
-
Tidak dianjurkan diberikan kepada wanita hamil dan menyusui.
-
Penggunaan kortikosteroid jangka panjang mungkin menyebabkan katarak
subkapsular posterior, glaukoma dengan kemungkinan kerusakan pada syaraf mata
dan dapat meningkatkan infeksi okuler sekunder karena fungi dan virus.
-
Insufisiensi adrenokortikal sekunder karena pemakaian obat ini mungkin dapat
dikurangi dengan menurunkan dosis secara bertahap.
-
Hati-hati penggunaan kortikosteroid pada penderita diabetes melitus karena
dapat meningkatkan glukoneogenesis dan mengurangi sensitivitas terhadap
insulin.
- Pemakaian
kortikosteroid pada penderita hipotiroid dan sirosis dapat meningkatkan efek
kortikosteroid.
-
Hati-hati penggunaan pada penderita gagal jantung, penyakit infeksi, gagal
ginjal kronis dan usia lanjut.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
v Kortikosteroid
adalah sekelompok hormon steroid yang mempunyai dua bagian yaitu glukokortikoid
dan mineralkortikoid.
v Hormon
kortikosteroid dihasilkan dari kolesterol di korteks kelenjar adrenal yang
terletak di atas ginjal.
v Prednisone merupakan kortikosteroid sistemik dengan
efek glukokortikoid dan antiinflamasi yang menekan sistem imun.
v Prednison
digunakan untuk mengobati gejala kekurangan kortikosteroid dan untuk merawat
kondisi lain pada pasien dengan kadar kortikosteroid normal.
v Prednison merupakan pro drug, yang dalam hati
akan segera diubah menjadi prednisolon, senyawa aktif steroid.
3.2. Saran
v Beli
lah obat sesuai dengan resep dokter.
v Sebelum
mengkonsumsi obat , sebaiknya baca aturan pakai terlebih dahulu.
v Simpan
obat tersebut pada suhu kamar (25-30o C) dalam wadah tertutup rapat
dan hindarkan dari cahaya matahari.
v Jangan
berikan prednison lebih dari 7 hari, karena dapat terjadi penekanan fungsi
adrenal.
v Hentikan
pemberian obat jika terjadi overdosis.
Daftar Pustaka
·
Wikipedia
Minggu, 15 Juli 2012
KISAH WORTEL, TELUR DAN BUBUK KOPI
Letakkan tiga mangkuk berisi air diatas perapian.
Pada mangkok pertama masukkanlah beberapa wortel
Pada mangkok kedua, masukkan beberapa butir telur
Pada mangkok ketiga masukkan beberapa biji kopi yang sudah digiling
menjadi bubuk kopi
Panaskan ketiga mangkok tersebut selama 15 menit.
Kemudian kita angkat ketiga benda yang kita masukkan tadi.
Wortel yang tadinya keras, Sekarang menjadi lunak
Telur yang sebelumnya memiliki isi yang lunak sekarang mengeras.
Bubuk kopi menghilang
Tapi warna air berubah menjadi warna kopi dan mengeluarkan aroma khas
kopi
Sekarang kita berbicara tentang kehidupan.
Hidup tak selamanya mudah, Hidup tak selamanya nyaman, Seringkali hidup
begitu sukar.
Beberapa hal yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan kita.
Orang-orang meperlakukan kita tidak sesuai dengan harapan kita.
Kita telah bekerja sangat keras tapi mendapat
hasil yang sedikit.
Apa yang terjadi ketika kita menghadapi kesulitan?
Sekarang kita kembali kepada tiga mangkok tadi.
Air yang mendidih laksana permasalahan hidup.
Kita dapat
seperti wortel.
Masuk dalam keadaan kuat dan tangguh. Keluar dalam
keadaan lunglai dan lemah
Kita merasa sangat lelah. Kita putus asa. Kita menyerah. Tidak ada lagi
semangat berjuang.
Jangan menjadi seperti wortel!
Kita dapat
seperti telur
Memulai dengan kelembutan hati. Berakhir dengan sangat keras dan tidak
berperasaan.
Kita membenci semua orang. Kita tidak menyukai diri sendiri. Kita berubah
menjadi kejam.
Tiada lagi kehangatan yang ada hanya kepahitan hati.
Jangan menjadi seperti telur!
Kita dapat
seperti bubuk kopi.
Air tidak dapat merubah bubuk kopi, Bubuk kopi yang merubah air!
Air berubah karena bubuk kopi; Lihat, Cium, Minum.
Semakin panas airnya, semakin nikmat rasanya.
Kita dapat seperti bubuk kopi
Kita membuat sesuatu yang baik dari berbagai kesulitan yang kita
hadapi.
Kita belajar sesuatu yang baru.
Kita mendapat pengetahuan baru, keterampilan baru, kemampuan baru.
Kita berkembang dari pengalaman.
Kita menciptakan lingkungan disekitar kita menjadi lebih baik.
Untuk Sukses, kita harus mencoba… dan mencoba terus.
Kita harus sadar apa yang kita lakukan.
Kita tidak boleh menyerah. Kita harus yakin. Kita dapat
meraih hasil yang maksimal
Masalah dan kesulitan membentuk kita menjadi lebih kuat… lebih baik… dan
lebih tabah
Akan seperti apakah kita ketika terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan
kehendak kita?
Akankah menjadi seperti wortel? Atau telur… Atau bubuk kopi?
Jadilah seperti bubuk kopi!
SIAPA KAYA DAN SIAPA MISKIN
Suatu ketika
Seorang ayah dari keluarga kaya raya,
bermaksud memberi pelajaran bagaimana
kehidupan orang miskin pada anaknya
Mereka menginap beberapa hari di rumah keluarga petani yang miskin,
di sebuah dusun di tepi hutan
Dalam perjalanan pulang sang ayah bertanya
pada anaknya
Bagaimana perjalanan kita? Oh sangat menarik ayah
Kamu melihat bagaimana orang miskin
hidup?
Sang ayah bertanya.
Ya ayah, sahut sang anak.
Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan kita ini?
Ya ayah, sahut sang anak.
Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan kita ini?
Tanya sang ayah
Sang anak menjawab:
Yang
saya pelajari kita memiliki satu anjing untuk menjaga rumah kita,
mereka punya empat anjing untuk berburu.
Kita punya kolam renang kecil di taman,
mereka punya sungai yang tiada batas…
kita punya lampu untuk menerangi taman kita,
mereka punya bintang yang bersinar di malam
hari.
Kita memiliki lahan yang kecil untuk hidup... mereka hidup bersama alam
Kita memiliki lahan yang kecil untuk hidup... mereka hidup bersama alam
Kita punya pembantu untuk melayani kita,
tapi mereka hidup untuk melayani oran lain.
Kita punya pagar yang tinggi untuk melindungi kita;
Kita punya pagar yang tinggi untuk melindungi kita;
mereka punya banyak teman yang saling
melindungi
Sang ayah tercenung diam mendengar jawaban
anaknya
Lalu sang anak melanjutkan,
Terima kasih ayah, karena ayah telah
menunjukkan betapa miskinnya kita
Bukankah ini suatu sudut pandang yang menakjubkan?
Bersyukurlah dengan apa yang telah kita
miliki,
dan jangan pernah risau dengan apa yang tidak
kita miliki.
Bersyukurlah walau sekecil apapun rezeki yang
kita peroleh!
Sampaikan ini pada teman dan saudara kita,
Bantu mereka untuk menyegarkan kembali cara
pandang dan penghargaannya
terhadap sesuatu
Langganan:
Postingan (Atom)